Prosedur check in/cara handle check in hotel

0 komentar
A. Prosedur check in untuk tamu individu/perorangan
Prosedur/tahapan penanganan check in untuk tamu perorangan adalah sebagai berikut:

1. Tamu yang datang di hotel
Setelah kendaraan pengantar mereka memasuki lobby, maka akan disambut oleh seorang doorman untuk membukakan pintu, menyampaikan selamat datang dan menawarkan untuk menurunkan barang bawaannya dari bagasi mobil. Setelah ada tanda persetujuan dari tamu, doorman akan meminta bellboy untuk menurunkan barang tamu dari mobil dan disimpan diatas luggage trolley sampai ke depan pintu utama hotel atau ada yang menempatkan barang bawaan tamu didekat reception counter sambil menanti tamu untuk melakukan registrasi. Dengan suatu alasan bahwa tamu sering mencari barangnya, mulai dari passpor, tanda pengenal diri sampai uang serta barang penting lainnya biasanya ada di salah satu tas yang dibawakan bellboy. 


2. Bellboy mengarahkan atau mengantarkan tamu ke reception counter atau front desk . Sampai di counter, tamu akan disambut oleh receptionis dengan ucapan selamat datang dan menawarkan bantuan sambil tersenyum. di front office counter, receptionist akan menanyakan apakah tamu sudah melakukan pemesanan kamar atau belum, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah reservasi yang dilakukan itu melalui perusahaannya atau travel agent. Jika tamu menyatakan telah melakukan pemesanan kamar sebelumnya maka reception akan mencari data tentang pemesanan yang telah dibuat untuk mempercepat proses check-in.

3. Jika tamu sudah melakukan pemesanan kamar, maka petugas reception akan memastikan pemesanan kamarnya dan melihat metode pembayarannya jika pembayarannya menjadi tanggungan perusahaan maka petugas akan menanyakan surat jaminan yang berupa guarantee etter (GL), atau travel agent voucher.

4. Mengisi registration form dengan cara meminjam identitas tamu yangdapat berupa passpor, KTP, SIM 
5. Menyiapkan guest card dan key card, dan menerangkan check-out time dan beberapa fasilitas penting 
6. Memberikan kupon sarapan dan kupon lain serta menerangkan kegunaanya
7. Reception mengucapkan selamat beristirahat.

B. Prosedur check-in untuk tamu rombongan
Prosedur check in untuk tamu rombongan berbeda dengan penanganan untuk tamu perorangan,dikarenakan jumlah kamarnya lebih banyak dan memerlukan perhatian yang khusus dalam hal pencatatan.

Beberapa hal khusus tentang proses check-in tamu rombongan:

1.Lokasi check-in bisa di lobby, di restoran atau di function room. Semua itu tergantung dari besarnya rombongan, banyaknya tamu  rombongan yang datang, juga tergantung dari fasilitas yang dimiliki hotel.
2.Pengantaran tamu rombongan ke kamar, tidak semua tamu bisa diantar satu per satu, khusus hanya yang memang memerlukannya karena sama sakali tidak tahu letak kamar atau sulit untuk dijelaskan secara verbal saja.
3. Barang tamu, jika itu merupakan rombongan dari jauh dan membawa barang bawaan yang cukup banyak, maka satu persatu harus dicocokkan dengan tour leader, dan dipastikan bahwa tiap barang mempunyai luggage tag yang menunjukkan nama tamu dan kamar yang ditempati. Hal itu untuk memudahkan pengiriman dan menghindari kehilangan barang atau tertukar dengan tamu lain.
4.Terkadang ada juga rombongan yang barangnya datang beberapa jam sebelum tamunya datang, karena mereka dari luar negeri atau tempat yang jauh sehingga bagasi barang di atur terpisah dengan tamu yang datang. Jika ada kasus demikian, pihak concierge harus menyediakan luggage store, untuk menyimpan semua barang tamu tersebut. Jika tempat penyimpanan barang tidak muat maka barang akan di simpan di area dekat concierge counter/belldesk tetapi diberi pembatas.

Berikut ini adalah prosedur penanganan check in untuk tamu rombongan: 
  1. Tamu memasuki hotel dengan bus atau beberapa kendaraan disambut doorman
  2. Trolley sudah siap di depan lobby
  3. Kalau perlu ada kendaraan untuk mengangkut barang
  4. Tambahan personnel disiapkan, kalau perlu ada tambahan tenaga supervisor, manager dan security.
  5. Waktu menurunkan barang sebaiknya ada security dan tour leader sebagai saksi jumlah barang.
  6. Tour leader ditemui dulu untuk diantar ke lobby, diajak duduk dan berbincang
  7. Semua tamu rombongan di persilakan duduk di lobby, lounge atau tempat khusus tidak jauh dari lobby, untuk group check-in
  8. Welcome drink sudah disiapkan di tempat kedatangan tamu, jika meeting room dipakai untuk menyambut kedatangan tamu, maka welcome drink juga dikirim ke meeting room tersebut.
  9. Bell captain dan bellboy mengurus barang bawaan tamu dan memasang luggage tag
  10. Pimpinan rombongan mengisi registration card, satu untuk satu rombongan
  11. Receptionist memeriksa registraton card dengan seksama, biasanya disertai dengan lampiran yang diketik rapi, yang menunjukkan alokasi kamar.
  12. Cara penyerahan kunci kamar yang praktis adalah dengan menyerahkan semuanya ke tour leader. 
  13. Bell captain mengatur strategi ke bellboy untuk pendistribusian barang masing-masing tamu ke kamar masing masing.
  14. Tamu dipersilakan masuk kamar masing masing setelah diberitahukan nomor kamarnya dan mendapatkan kunci kamar masing masing, bellboy membawakan luggage mereka, khusus yang memerlukan diantar saat itu. Jika tamu datang ke kamar terlebih dahulu maka barang bawaannya akan dikirimkan kemudian.
  15. Jika tamu diantar bellboy ke kamar melalui lift, maka tamu dipersilakan masuk lift terlebih dahulu.
  16. Setelah sampai di lantai yang dituju, tamu dipersilakan keluar lebih dahulu baru bellboy menyusul dibelakangnya.
  17. Apabila jumlah tamu lebih dari empat didalam lift dan dirasa sesak untuk membawa barang tamu kedalamnya, maka bellboy mempersilakan tamu untuk berangkat dahulu ke lantai tertentu, dan bellboy akan menyusul dengan menggunakan lift yang lain.
  18. Sebelum memasuki kamar, pintu kamar diketuk tiga kali
  19. Bellboy menaruh barang di luggage rack, meletakkan kunci di panel
  20. Seorang bellboy yang baik harus bisa menerangkan terlebih dahulu segala fasilitas yang ada di kamar termasuk beberapa pelayanan yang bisa diberikan untuk tamu selama menginap.
  21. Sebelum pergi, sekali lagi menjelaskan bahwa kunci ada di panel dan satu lagi di card holder amplop kunci, diserahkan ke tamu
  22. Kembali ke bellboy station, mengisi errand card dan menyerahkannya ke captain 
  23. Receptionist mengubah status kamar dari vacant clean ke occupied, dan pesan itu harus dikirim ke semua departemen terkait, misalnya housekeeping, reservation, sales office, dan GM office. Jika hotel telah menggunakan sistem komputerisasi yang canggih, maka sudah ada informasi akan langsung tersebar ke semua departemen secara otomatis dalam detik yang sama.
  24. Cara lama, mungkin terjadi di beberapa hotel, semua data tamu akan dimasukkan rekening yang ditangani oleh front office cashier .
C. Prosedur penanganan check-in tamu VIP
Check-in untuk tamu penting yang biasa disebut dengan singkatan VIP (Very Important Person) dilakukan sedikit berbeda dengan check-in yang biasa. Tamu VIP adalah orang yang dianggap penting oleh pihak hotel, antara lain kepala negara, menteri, pimpinan perusahaan pelanggan, owner hotel. Check-in akan dilakukan secepat mungkin. Bila tamu sudah melakukan pemesanan sebelumnya maka registration form sudah disiapkan terlebih dahulu. Data diambil dari hasil koresponden saat pemesanan kamar, atau bisa juga diperoleh dari ajudan tamu tersebut. Biasanya pimpinan pemerintahan akan mengutus ajudannya terlebih dahulu untuk melakukan pemesanan kamar. Dengan demikian maka tamu hanya akan tanda tangan saja ketika sampai di counter front desk.

Registrasi bisa juga dilakukan di kamar tamu tersebut, jika tamu datang maka bisa langsung ke kamar, tanpa harus ke counter depan terlebih dahulu.
Adapun urutan secara terinci adalah sebagai berikut: 
  1. Guest card dan key card sudah siap sebelum tamu datang
  2. Mencocokkan nama tamu dengan data di reservasi
  3. Memastikan welcome card dan fruit basket sudah ada di kamar, ada juga hotel yang memberikan coklat atau minuman (spirit) sebagai amenities untuk VIP.
  4. Registrasi dilakukan di kamar dan kartu identitas passpor atau KTP dan ada jaminan dari protocol-nya.
  5. Kupon sarapan, dan kupon lain sudah dijadikan satu di guest cad, kemudian GRO diminta untuk mengantar tamu VIP sampai ke kamar, GRO memberikan guest card kemudian sambil menyebutkan nomor kamarnya.
  6. Mengucapkan selamat beristirahat dan magic words
  7. Jika GRO mengantar sampai ke kamar, maka GRO menunjukkan cara membuka pintu dan mempersilakan tamu masuk terlebih dahulu
  8. Bellboy dan barang antar dan bukakan pintu tamu
  9. Setelah pintu dibuka GRO meletakkan kunci di panel power yang memungkinkan semua electric power terbuka, bisa menyala dan berfungsi semua mulai dari lampu, TV, jam alarm, radio, AC dan perangkat elektronik lainnya.
  10. Bellboy menata barang di luggage rack dengan rapi
  11. GRO menerangkan kegunaan beberapa peralatan, serta fasilitas yang tersedia di kamar. 
  12. Memberi kesempatan tamu untu menanyakan yang kurang jelas, dan menawarkan tamu jika ada hal lain yang perlu di kerjakaan GRO maupun bellboy.
  13. GRO kembali ke GRO dek dan mengisi keterangan bahwa tamu sudah check-in
  14. Bellboy kembali ke Concierge counter dan mengisi errand card, setelah selesai menyerahkannya ke bell captain sebagai laporan bahwa tugas check in telah dilakukanya.
  15. Receptionist memastikan bahwa kamar tersebut statusnya sudah berubah dari vacant clean ke occupied, menyiapkan bill, memberi keterangan tentang special request atau pesan khusus bagi tamu tersebut ke departemen terkait, misalnya: ada pesan atau surat, disampaikan ke concierge, meminta tambahan air mineral, disampaikan ke housekeeping, tamu tidak mau turn down, diberitahukan ke HK, tamu minta menu restoran, diteruskan ke F&B, pesan limo waktu check-out, pesan disampaikan ke concierge, tamu meminta wake up call, ditindaklanjuti ke operator, dan seterusnya.
  16. Pada hotel non komputer sistem, dilanjutkan mengisi rack slip, jika perlu balancing room lagi.




Laporan di Bagian Reception
 Laporan yang dibuat oleh reception pada umumnya disetiap hotel sama, laporan ini akan menjadi sumber bagi FOM untuk membuat perencanaan dan keputusan yang berkaitan dengan memaksimalkan pendapatan 156 kamar. Laporan ini biasanya di buat oleh night reception, yang kemudian diserahkan kepada night auditor untuk diperiksa apakah sudah sesuai dengan catatan kejadian pada hari ini.Laporan yang dibuat berupa laporan tingkat hunian kamar atau room sales recapitulation. Laporan ini berguna untuk melihat berapa prosentase tingkat hunian kamar dan pendapatan yang diperoleh dari kamar,dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Persentase tingkat hunian kamar yang di isi oleh seorang tamu
   Total room sold/payable : total room available X 100 %
b. Persentase tingkat hunian kamar yang di isi oleh dua orang tamu
   Total guest-total room sold : total room sold X 100%
c. Rata-rata pendapatan per kamar
   Total room revenue : total room sold
d. Rata-rata harga kamar per orang
   Total room revenue : total guest .
Read more...

makalah SANITASI KAWASAN WISATA BERBASIS MASARAKAT 2017 by Ali

0 komentar

 Selamat Datang di situs saya yang apa adanya ini 
    Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaannya mengunjungi situs saya ini. Insya Allah, di situs ini anda akan banyak share , inovasi serta motivasi yang terkait dengan dunia pendidikan khususnya dunia pembelajaran di PERHOTELAN. Situs ini saya persembahkan bagi para pendidik sekaligus juga untuk para pelajar yang ingin mengembangkan diri terutama dalam mengkreasi, menginovasi serta memotivasi diri anda baik . Disini anda dapat lebih memberdayakan potensi otak kanan sekaligus otak kiri sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah SWT.
    Langsung saja kita ke temanya "SANITASI KAWASAN WISATA BERBASIS MASARAKAT"  sebagai berikut ,semoga ada manfaat buat kita semua .
SANITASI KAWASAN WISATA BERBASIS MASARAKAT

PENGERTIAN SANITASI
WHO dalam Sasimartoyo(“2OO2”, yaitu pengawasan penyediaan air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah,pembuangan sampah, vektorpenyakit, kondisi perumahan,penyediaan dan penanganan makanankondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan

   Untuk  mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta mengganggu kesehatan lain sebagai akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup.
Sanitasi lingkungan
Upaya pengendalian terhadap faktor-factor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan atau upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya,seperti :
  • menyediakan air bersih untuk mencuci tangan
  • menyediakan tempat sampah untuk membuang sampah
  • membangun jamban untuk tempat membuang kotoran
  • menyediakan air yang memenuhi syarat kesehatan


Permasalahan Sanitasi
1. Air Limbah
 belum tersedianya sarana pengelolaan air limbah yang memadai.
 sarana yang sudah terbangun belum dimanfaatkan secara maksimal.
 belum tersedianya renstra pembangunan sistem pengelolaan air limbah di sebagian besar kab/kota.
 belum tersedianya SDM yang cukup untuk mengelola sistem pengelolaanair limbah di kab/kota.
2. Persampahan
 semakin tingginya timbunan sampah seiring peningkatan jumlah penduduk.
 sarana pengelolaan sampah yang telah ada kurang dipelihara dengan baik dan prosedur.
 belum tersedianya dokumen rencana dan strategi pengelolaan sampah termasuk kelembagaan dan pengaturan
3. Drainase
 Belum adanya dokumen rencana dan strategi pembangunan sistemdrainase kota/permukiman.
 Kurangnya koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait sistem drainase kota/permukiman.
 Pembangunan sistem drainase kota belum menjadi prioritas daerah.
Ruang Lingkup Pariwisata

1.Objek dan Daya Tarik Wisata, (berkesan, menarik dan memiliki kenangan indah.
2.Sarana Wisata, (hotel, restoran yang aman, nyaman dan sehat)
3.Sarana Penunjang (pasarcendera matarumah ibadah yang selalu bersih, tertib, aman dan berkualitas)
4.Prasarana Dasar
  • TERSEDIA SARANA AIR BERSIH.
  • TERSEDIA WC YANG BERSIH DAN MENCUKUPI UNTUK PENGUNJUNG.MINIMAL SETIAP 20 ORANG TERSEDIA SATU WC.
  • TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARASETIAP JARAK 100 HARUS TERSEDIA TPS YANG BERSIH DAN TERTUTUP
5. Sarana dan Prasarana Transport, harus amannyaman, bersih dan sehat.
6. Sarana Pelayanan Kesehatan (memadaitersedia pelayanan setiap Waktu, dan petugas yang profesional dan ramah.
7. Jaringan Informasi Pariwisata dan Kesehatan Lengkap.
8. perangkat pengamanan wisatawan

Kebijakan Sanitasi
1.rencana strategik bidang pengelolaan air limbah
2.rencana strategik bidang pengelolaan persampahan
3. kebijakan kebijakan sanitasi pariwisata dan tempat-tempat umum
Kebijakan-kebijakan Sanitasi Pariwisata Dan Tempat-tempat Umum
1.UU no.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
2.KM 94/UM.001MPPT-94 tanggal 22 Nevember 1994 tentang pedoman teknis penyusunan upaya pengelolaan lingkungan bidang pariwisata Wajib AMDAL.
3.KM 94/UM.001MPPT-94 tanggal 22 Nevember 1994 tentang UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNAN (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUWAN LINGKUNGAN (UPL)
4.DLL
Pembahasan Permasalah
Permasalahan sanitasi yang sering menjadi permasalahan dalampariwisata adalah :
  1.   Sanitasi SampahKebersihan lingkungan yang kurang memadai karena sampahyang berserakan.
  2.  Sanitasi Air BersihKurangnya ketersediaan air bersih pada tempat wisata,sehingga wisatawan tidak betah untuk berlama-lama di tempat wisata tsb.
  3.  Sanitasi MakananKualitas makanan dan keamanan pangan makanan jajanan yang tersedia di tempat Wisata

Analisa Permasalahan 1

 Alasan kenapa orang pergi berwisata dari sudut kesehatan adalah untuk menghilangkan stress,supaya pikiran tenang, kesehatan dan lainsebagainya, yang terpenting adalah mereka dankeluarga bisa bersenang-senang.
 Oleh karena itu seharusnya bisa memahami keadaanyang diinginkan oleh para Wisatawan agar mereka merasakan kenyamanan selama berada di daerah Wisata tersebut
Analisa Permasalahan 2

 Hal Yang Perlu Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Adalah :
a)ketersedian Sumber Air yang Bersih sehingga dapat membuat Wisatawan betah berada selama dilokasi wisata
b)Ketersediaan tempat pembuangan sampah sementara yang dapat menjaga kebersihan, keindahan dan estetika dari tempat wisata itu sendiri.
c)Ketersediaan fasilitas umum seperti MKC dan tempat ibadah yang selalu bersih dan nyaman.
d)Ketersediaan bahan makanan (makanan jajanan) yang bersih dan sehat sesuai dengan kebutuhan para wisatawan.
e)Kebersihan dari para penjamah makanan yang tersedia di lokasi wisata
Analisa Permasalahan 3

Selain itu juga diperlukannnya partisipasi dari wisatawan  itu sendiri dalam menjaga dan melestarikan lingkunganseperti yang ditetapkan dalam UU NO 10 Tahun 2009 pasal 25 tentang kepariwisataan yang berisi Setiap Wisatawan berkewajiban:
a)menjaga dan menghormati norma agama, adatistiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalammasyarakat setempat
b)memelihara dan melestarikan lingkungan
c)turut serta menjaga ketertiban dan keamananlingkungan dan
d)turut serta mencegah segala bentuk perbuatan yangmelanggar kesusilaan dan kegiatan yang melanggar hokum.
Read more...
 
BINTANG_ANJANI © 2017